OPINI - Pemilihan Legislatif itu ada hitungan Matematikanya, kita mencoba mengkalkulasi agar dapat mengukur semangat keterwakilan daerah di Pemerintahan Pusat. Tulisan ini merupakan upaya menakar peluang politik Daerah, Kabupaten Barru untuk Senayan di Kepemiluan 2024 dalam narasi kalkulasi jumlah suara.
Jumlah Pemilih di Daerah Pemilihan (Dapil) Sulsel II yang datang mencoblos berdasarkan catatan sejarah Pileg tidak sampai melampaui 2 Jutaan pemilih, meskipun DPT di 9 Kabupaten/Kota meliputi Barru, Maros, Pangkep, Parepare, Soppeng, Bone, Sinjai, Bulukumba dan Wajo terakumulasi lebih dari 2 juta pemilih.
Baca juga:
Tony Rosyid: Komunikasi Yes, Koalisi No
|
Jika sembilan kursi yang diperebutkan di DPR RI untuk Dapil Sulsel II, maka butuh sekira 220.000 suara untuk memastikan Satu Kursi bagi sebuah Partai.
Jika 220.000 suara ini dikontestasikan oleh 9 orang dalam satu partai di Dapil II, maka butuh setidaknya 80.000 suara untuk memastikan unggul dari kontestan lainnya.
Logika yang perlu Daerah kecil seperti Kabupaten Barru ketahui justru kekhawatiran ketiadaan wakil rakyat yang mengayomi satu daerah di pesisir barat Sulawesi Selatan ini, jika mereka terpecah dan tidak menyatu.
Pasalnya, kabupaten besar seperti Bone yang memiliki DPT 587 ribu, jika hanya memilih Orang Asli Bone dipastikan memangku setidaknya 2 Kursi sedangkan Barru sendiri belum bisa diyakini memastikan Satu Kursi sebab jumlah pemilih hanya lebih tinggi dari Parepare yang punya 109 ribu pemilih di DPT Pemilu 2024.
Dua nama, yaitu Malkan Amin dan Hasnah Syam adalah wakil rakyat Asli Barru yang menjadi tautan sejarah kehadiran Barru di Senayan sejak Pileg 2004 digelar secara Pemilihan Langsung, meskipun nama politisi seperti Prof Hamka Haq juga asli Barru, namun sejatinya mewakili Masyarakat Jawa Timur saat terpilih di 2014-2019 lalu.
Ketiga nama Tokoh Politik Nasional tadi sudah menyelesaikan tugasnya mengharumkan Barru hingga akhir hayatnya, namun tersimpan keresahan yakni "Mampukah Masyarakat Barru Kembali Menyatu ?", dan memastikan semangat yang selama ini digaungkan sebagai spirit penyatuan Barru dengan tagline "Yassiberrui" mewujud di 14 Februari nanti?
Sungguh sangat memalukan jika Barru tidak lagi memiliki satu pun wakil rakyat yang berasal dari, oleh, dan untuk masyarakat Barru.
Saat ini, berdasarkan pantauan lapangan, banyak Calon yang bukan Orang Barru masuk mencari simpatisan di Barru, dan pada saat yang sama, beberapa Caleg Pusat dari Barru juga berburu suara ditengah sedikitnya jumlah Pemilih di Daerah kecil ini.
Tulisan ini, tujuannya hanya untuk memantik renungan semua warga Barru untuk tidak menyia-nyiakan suaranya yang berharga demi keterwakilan Rakyat Barru di Senayan.
Pesannya cuma Satu, "Dengan Semangat Yassiberrui, Pilihlah Orang Barru yang Paling Berpotensi Duduk Mewakili Rakyat Barru", jangan biarkan hampir 106 ribu Pemilih Barru yang datang ke TPS di Pilkada 2020 lalu, menguap. Jadi abaikan Caleg yang bukan Asli Barru dan kesampingkan dulu Caleg Barru yang Potensinya hanya memecah Jumlah Suara di Barru.
Sebab, akan memalukan generasi pemilih hari ini, jika gagal meletakkan Satu orang Barru di Senayan karena tergiur janji politik orang asal Daerah lain atau karena memberi suara kepada yang jelas tidak memiliki potensi untuk meraih puluhan ribu suara.
Dengan semangat Yassiberrui, mari kita menyatu.
Barru, Ahad 11 Februari 2024
Muh. Ahkam Jayadi.